Miris Ketika Hotel - Cafe Tak Sajikan Kopi Bondowoso
PREDIKAT Republik Kopi rupanya belum membuat beberapa pihak seperti hotel dan cafe menyediakan kopi asli Bondowoso. Sebab itu, para pengusaha ini dikumpulkan untuk belajar menjadi barista. Empat orang pegiat kopi Bondowoso menjadi mentornya.
EMPAT orang yang selama ini intens mengembangkan kopi asli Bondowoso menjadi mentor para pengusaha Bondowoso. Mereka adalah Mat Husen pemilik label Mat Coffee, Suyitno ketua Koperasi Rejotani, Riswanda pemilik Nine Coffee dan Sigit Kurniawan seorang barista. Mereka semua menjadi mentor dalam kegiatan mendidik kemasyarakatan produktif dalam rangka pemasyarakatan kewirausahaan dan pengembangan wira usaha baru.
Beri Trik Agar Kopi tak Bikin Kembung
Tujuan acara tersebut adalah untuk mengajak para pengusaha perhotelan, cafe,dan kuliner untuk selalu menyediakan kopi asli Bondowoso. Yakni kopi yang di olah dari Bondowoso. Ada kopi Arabika Java Ijen Raung, kopi arabika argopuro, kopi robusta Tlogosari dan berbagai kop asli Bondowoso, padahal predikatnya adalah Republik Kopi, ujar Suyitno, yang merupakan pensiunan polisi tersebut.
Dia menjelaskan, karena predikat Bondowoso Republik Kopi telah dideklarasikan, seharusnya seluruh instansi menyediakan kopi asli Bondowoso. Apalagi hotel dan rummah makan yang selama ini sering menjadi rujukan para tamu. Setidaknya, ketika ada yang tanya kopi asli Bondowoso, mereka siap menyuguhkan."Karena itu, minimal harus tahu ilmu tentang barista,"katanya.
Dia sendiri selama ini hanya adalah petani kopi. Sebagai petani kopi, dia tidak membatasi diri hanya pada pengolahan on fram saja. Dia juga mempelajari bagaimana pengolahan kopi off fram. Yakni bagaimana mengolah kopi mentah sampai me-roasting kopi."Sampai penyajian juga saya sudah lama mempelajari,"akunya.
Dia mengaku, bagi orang yang tidak biasa meminum kopi arabika, tentunya akan sangat berbeda jika meminumnya. Sebab ada rasa asam pada kopi arabika. Namun dia menjamin, ketika dalam prosesnya benar, maka kopi arabika tidak akan menyebabkan perut mual atau bahkan sampai sakit. Sebab ada orang yang baru operasi usus, katanya tidak boleh minum kopi seduhan saya, buktinya tidak apa-apa, ini membuktikan kopi yang diolah dengan sempurna tidak akan membuat tubuh jelek,"terangnya.
Mat Husein, mentor lainnya menjeaskan, selama ini dia menggeluti petani kopi dan juga proses roasting kopi. Menurutnya, seseorang yang akan menyediakan kopi dalam bentuk siap minum, minimal harus paham roasting."Sebab kenikmatan kopi salah satunya ada pada proses ini," ujarnya.
Dalam roasting ini ada kelas light, medium, dan dark. Dari setiap kelas akan menghasilkan rasa yang berbeda. Rasa suatu kopi juga dipengaruhi sortasi-nya. Ada great I ukurannya tujuh milimetern juga. Tujuannya agar saat diroasting, tingkat ke matangannya bersamaan."Jangan sampai yang kecil matang duluan dan yang besar belum matang,"akunya.
Dijelaskan, bagi pemula, untuk menguasai ilmu roasting kopi minimal harus paham satu persatu. dia dahulu belajar selama enam hari dan ilmu selama enam hari itu ditularkan kepada seluruh peserta yang berasal dari para pelaku hotel, cafe dan rumah makan selama sehari saja.
Sementara Sigit Kurniawan yang pernah mengenyam pendidikan barista bersama Riswanda mengatakan, penyajian kopi yang sesuai dengan keinginan customer sehingga minimal sebelum menyeduh, harus mengetahui dengan detail kopi yang akan disuguhkan."Kalau orang yang meminum kopi itu puas dan cocok, itulah keberhsilan,"ungkapnya.
Dalam penyajian, ada beberapa alat yang diperlukan. Yakni aero press coffee, kalita wave, Vietnam drip dan rok presso. Berbagai bahan itu adalah alat-alat yang dipakai untuk mengolah penyajian kopi. husus agar kopi tidak menyebabkan perut si pemium sakit atau kembung, Sigit mengemukakan kuncinya ada proses tersebut. Yakni saat penyeduhan. Sebab penyeduhan yang salah, membuat korban di dalam kopi tidak terbuang.
Beberapa caranya adalah, saat menyeduh, gunakan air 80 sampai 100 derajat. Selanjutnya ketika menyeduh jangan langsung seluruhnya."Tuangkan air sedikit, diamkan hal itu untuk membuat korban keluar," ujarnya. Selanjutnya baru tuangkan sampai penuh. Jika langkah itu dilakukan, kopi seduhan tidak akan membuat perut kembung.
(wah)
Sumber: Jawa Pos Radar Ijen, 29 November 2016.
Disalin oleh (Jsr)