Tapak Tilas Jalur Gerilya dari Poler hingga Purnama
Latihan keras yang di akhiri refresing menjadi rutinitas setiap cabang olahraga menjelang kejuaraan. Tapi refresing yang dilakukan cabor tarung derajat ini berbeda. Mereka refresing sekaligus tapak tilas dengan jalan kaki di jalur gerilyawan dari Desa Poler Curahdami hingga ke Desa Purnama Tegalampel.WAWAN DWI SISWANTO
PAGI itu di Desa Poler, Curahdami ada yang berbeda. Sekitar 20 orang memakai busana serba putih. Mereka adalah atlet dan pelatih tarung derajat yang siap lari-lari kecil menuju Desa Purnama, Tegalampel. Barisan terdepan adalah atlet paling senior yang membawa bendera tarung derajat. Mereka, mulai lari sesekali juga jalan kaki menyisir kampung demi kampung.
Jalan yang menanjak dari Poler menuju Purnama sudah pasti melelahkan. Agar terus semangat mereka bernyanyi lagu-lagu perjuangan termasuk lagu nasional yang sering di dengar saat momen agustusan atau upacara bendera setiap hari Senin di sekolah. Sesekali mereka sering gendong dimana tujuan mereka untuk meneladani semangat dan perjuanagn para pejuang di tugu anjing laut Desa Purnama.
Tugu berwarna hijau itu memang menjadi saksi bisu bagaimana perjuangan gerilyawan Bondowoso mwngusir penjajah pada agresi militer Belanda I dan II. Karena di sana, adalah basecamp gerilyawan untuk istirahat, memikirkan strategi dan memulai melancarkan serangan.
Teladani Semagat Para Pejuang
Menurut kedua umum Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Bondowoso Andi Arifianto, acara ini adalah latihan fisik sekaligus refresing sebelum bertanding Kejurda 10-11 di Banyuwangi besok. Menurut pelatih, tambah dia, sebelum bertanding butuh latihan fisik ringan untuk melatih endurance dan pernafasan. "Biasanya memang sebelum berangkat bertanding itu refresing, entah itu makan-makan atau sewperti apa. Agar saat bertarung nanti tak ada beban," terangnya.Kali ini latihan menggabungkan antara fisik dan refresing. Lokasi yang dipilih tersebut tentu ada maksudnya, yakni ingin menghayati perjuangan pejuang Bondowoso dan semangat pahlawan mengusir penjajah itu ada di dalam atlet Bondowoso saat Kejurda nanti. "Desa Poler dan Desa Purnama ini sama-sama jadi seksi bagaimana perjuangan orang Bondowoso melawan penjajah," ujarnya.
Untuk Desa Poler sepengetahuan Andi masyarakatnya pernah bertempur habis-habisan mencegah penjajah dari arah arak-arak yang hendak masuk Bondowoso. Sementara untuk Desa Purnama jadi basecamp regu gerilyawan yang pucuk pimpinannya adalah Mayor Magenda. Desa Purnama diangggap lokasi strategi gerilyawan menyusun strategi atau menyerang. Karena, daerah ketinggian yang tak jauh dari kota.
Sebagai orang-orang tua, tambah Andi, juga ingin bagaimana pemuda Bondowoso itu tahu warga Bondowoso adalah orang yang berjuang tinggi demi kemerdekaan. Sehingga, ingin atlet juga punya semangat tinggi membawa nama harum Bondowoso di kanca olahraga. (wah)
SSumber: Jawa Pos Radar Ijen, Senin 09 Januari 2017
Disalin Kembali Oleh: (Yn)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar