Senin, 13 Februari 2017

Demi Rumah, Pria Ini Bertekad Galang Koin Keliling Indonesia

Bawa Tiga Stel Pakaian, Siap Ngontel Dari Aceh- Papua

DEWASA ini, ngontel atau mengayuh sepeda pancal sudah menjadi kegiatan yang lebih pada hobi. Namun tidak sedikit yang melakukan hpbi ini dengan hal-hal yang ekstrim. Salah satunya dilakukan Sutawar. Pria asal Banyuwangi ini keliling Indonesia dengan sepeda. Tujuannya mencari koin untuk membangun rumah ibunya.

SHOLIKHUL HUDA

Pagi itu terlihat pria dengan topi merah mengayuh sepeda  dari arah Kantor Pemda Bondowoso. Sepeda itu kelihatan lain. Di bagian belakangnya ada dua tongkat yang masing-masing diberi bendera merah-putih. Selain itu peserta yang dinaiki itu, ada diberi dua boks dibelakang. Diatasnya ada benar bertuliskan Keliling Indonesia.

Sepeda itu, dikayuh oleh orang yang bernama lengkap Sutawar. Tulisan di banner yang berbunyi Keliling Indonesia," bukanlah hiasan semata. Dia memang berniat untuk melakukan perjalanan keliling Indonesia dengan bersepeda. Bondowoso adalah kabupaten ke tiga yang saya lewati," tuturnya.

Kepada Jawa Pos Radar Ijen, Sutawar menerangkan jika perjalanannya dimulai dari Banyuwangi. Tepatnya di Desa Barurejo, Siliragum, Banyuwangi. Alamat itu adalah alamat tempat tinggal ibundanya tercinta. "Saya memanggilamya Emak," terangnya.

Dia bercerita awal kehidupannya sebenarnya dimulai di Lampung. sebab dirinya lahir di Desa Bangunrejo, La,pung. tempat orang tuanya dahulu, adalah transmigran.



Agendakan Datangi 413 Kabupaten

Sampai menikah dan sampai punya tiga orang anak, Sutawar tinggal di Lampung.

Namun pemikahannya kandas. Padahal, istrinya adalah kepala sebuah sekolah di Lampung. Karena perceraian itu, dia lantas membawa pulang ibunda tercinta ke tempat asalnya dahulu, Banyuwangi. Ternyata di banyuwangi sudah tidak ada rumah tempat timggal. Akhirnya keluarga tersebut tinggal di rumah saudara. Karena itu, tergeliat dalam hati saya keinginan membangunkan rumah ibunda tercinta," akunya.

Selama ini, saat di Banyuwangi berbagai pekerjaan sudah dilakoninya. Mulai buruh kebun sampai menjadi stpam di terminal Banyuwangi. Karena memiliki hobi bersepeda, akhirnya muncul keinginan yang tidak terbayang di banyak benak orang. Yakni bersepeda keliling Indonesia.

Akhirnya dia mempersiapkan segala persyaratan. Mulai surat jalan, sampai izin dari ke;uarga. Seluruhnya dibuat hitam di atas putih artinya dibuat secara tertulis. Untuk yang desa, kami mintakan tanda tangan ke kepala desa, katanya.

Sebelum berangkat, dia ingin berpamitan ke Bupati Abdullah Azwar Anas. Dia lantas menemuinya di kantor bupati. Pada Kamis 5 Januari itu, bertemu dengan bupati Banyuwangi. saat ditanya segala sesuatunya, dia menjawab dengan siap. Bahkan tentang alasannya untuk keliling Indonesia. "Saya jelaskan, tujuannya mencari koin untuk emak, saya ingin membangunkan rumah buat orang yang telah berjuang melahirkan saya," tuturnya.

Namun selain itu memang ada niatan untuk menyalurkan cita-cita dan hobi. Dimana bersepeda adalah hobinya. Karena itu, dia berniat untuk melalangbuana ke seluruh Indonesia.

Dia bukannya berangkat tanpa peta. Sebab sebelum memulai perjalanan, dirinya sudah membuat mapping tentang perjalanannya, ada sebanyak 413 kabupaten dan kota yang bakal dikunjungi dari aceh sampai Papua. Selain itu ada 103 kota, seluruhnya mau saya kunjungi akunya.

Perjalanan itu, memang ppertama kalinya, namun dia mengaku tidak risau. Karena dia membawa kompas dan beberapa perlengkapan lainnya. Saat berangkat, dia membawa tiga stel pakaian yang ditaruh di jok belakang sepedanya. Saat saya beristiraha dan menginap di suatu daerah, saya cuci pakaian itu, sehingga selalu ada pakaian yang bersih," katanya.

Sutawar menjelaskan, perjalanan pertamanya adalah menuju Kabupaten Situbondo. Disana dia awalnya ke Polres Situbondo. Memang dalam perjalanan itu dai membawa buku besar. Buku itu telah diformat sedemian rupa, sehingga sudah ada kolom-kolom untuk diisi. "Kolom itu kami mintakan tanda tangan, sekalian izin untuk ke daerah tersebut," terangnya.

Dari polres, dia menuju ke kantor bupati Situbondo. Di sana dia disambuat langsung oleh bupati Dadang Wigiarto. Menurutnya, saat itu ada diskusi yang gayeng. Samapi-Sampai bupati situbondo bertanya tanggapan pemerintah  Banyuwangi atas niatannya yang akan membangunkan rumah sang ibunda tercinta. Saya utarakan dan saya pamit, ya dilepas begitu saja, memang katanya akan dimasukkan program, namun itu kan belum, makanya saya berjalan mengumpulkan koin," terangnya.

Dibondowoso sendiri, dia juga ingin menemui bupati Amin said Husni. Namun karena bupati kemarin (9/1) ada diluar kota, akhirnya dia ditemui oleh asisten 1 Agung Tri Hadomo. Hal itu terlihat dalam jurnal perjalannya yang membutuhkan tanda tangan." Setiap saya berhenti, keinginan saya mengumpulkan koin untuk emak itu selalu saya sosialisasikan," akunya. Sebab dibanner yang ada disepedanya, ada tulisan Mohon Bantuan Koin Untuk Emak. Bisa dikirim ke No Rekening 612201017490539. Dari Bondowoso, dia menuju Jember, Lumajang, Probolinggo dan seterusnya samapi ke Aceh dan Papua. Rencananya saya akhiri di Bali, karena ada saudara saya di sana itu setelah saya kembali dari papua," pungkasnya. (wah)


Sumber : Jawa Pos Radar Ijen 10 Januari 2017
Ditulis Kembali Oleh : (IS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar