Sabtu, 25 Februari 2017

Badai yang Terus Menghantui Masyarakat Bondowoso

Semua Wawasan Pohon Tumbang dan Rumah Roboh


BADAI memang pasti berlalu. Namun beberapa hari ini, angin badai masih melanda semua wilayah di Bondowoso bahkan di Jatim. Tak sedikit longsor, pohon tumbang dan rumah yang rusak akibat terjang angin tersebut. SHOLIKUL HUDA


BEBERAPA
warga Banyuwulu Banyuwuluh, Cermee siang itu bahu membahu membersihkan lumpur dan menyelamatkan sebuah rumah yang tertimpa pohon tumbang. Di sisi lain, warga yang lain membuat saluran agar air tak sampai masuk ke rumah warga yang tertimpa bencana tersebut.

Beberapa Titik Sangat Rawan Longsor

Di tempat terpisah, beberapa petugas dari BPBD berusaha mengevakuasi pohon yang tumbang dan melintang di jalan.

"Sesuai peringatan dari BMKG, peningkatan angin ini diperkirakan mulai mereda tanggal 13 Februari,"kata Kabid Pencegahan dan Kesiapasiagaan BPBD, Winarto. Dua rumah rusak berat karena ditimpa pohon tumbang. Bencana alam itu terjadi beberapa hari lalu. Bersamaan dengan itu, angin kencang sempat membuat dua rumah roboh di Desa Silolembu Curahdami.

Dua rumah itu roboh akibat tertimpa pohon tumbang. Kades Banyuwuluhan Taher menambahkan, karena ada pohon yang terbawa longsor, akhirnya pohon itu menimpa dua rumah yang ada di bawahnya."Rumah itu milik Samid alias Suniri dan milik Buawi,"katanya soal musibah yang menimpa warganya.

Kedua rumah yang terbuat dari papan itu rusak berat. Khusus rumah Samid, 65, hancur total. Saat kejadian, di dalam rumah ada istrinya yang kebetulan ada di dapur. Sedangkan Samid sendiri tengah jaga kubur tak jauh dari rumah roboh itu juga menimpa rumah milik Buawi yang kebetulan letaknya bersebelahan.

Memang letak kedua rumah itu menyendiri di jauh dari rumah lainnya. Bencana itu pun mengantuk hari pejabat dan warga setempat. Begitu ada bencana camat Wringin Sadiq bersama mupika setempat meninjau lokasi. Pun demikian dengan dinas sosial juga mendatangi lokasi rumah yang remuk tertimpa pohon tumbang itu.

Selama sepekan ini, menurut catatan BPBD memang banyak titik terjadi bencana. Selain titik Wringin, ada kejadian longsor di Desa Wonoboyo, Klabang, ada pagar sekolah yang ambruk di Desa Maskuningwetan, Pujer, dan ada sebuah rumah roboh di Dusun Krajan 2, Desa Sumbergading, Sumberwringi.

Berdasarkan laporan kepala desa, rumah itu adalah rumah hasil program RTLH TNI pada 2010 lalu. Karena hujan disertai angin, akhirnya rumah itu roboh. Dalam waktu yang sama, pagar dan selalu air di SDN Maskuning Wetan, Pujer juga ambruk. Ambruknya pagar itu terjadi dini hari juga. Pagi harinya siswa, guru dan masyarakat kerja bakti membersihkan puing-puing pagar.

Selain itu masih ada kejadian longsor di Wonoboyo. Titik longsor itu berada di titik perbukitan menuju akses Wonoboyo. Ada satu titik yang longsor. Material lumpur yang dibawa longsor itu sangat banyak sehingga untuk menyingkirkannya, dinas PUPR menurunkan backhoe atau alat berat."Sampai sore hari baru bisa tuntas pengerjaan itu,"terangnya.(wah)




Sumber: Jawa Pos Radar Ijen,11 Februari 2017
disalin kembali oleh: JSR


Tidak ada komentar:

Posting Komentar