Rabu, 08 Februari 2017

Anik Sudiarti,Juara I Kepsek SMK Berwawasan Lingkungan Tingkat Jatim

Terapkan Hidup Bersih Mulai guru,Satpam siswa hingga kepada sekolah

PETANI itu bersih,wangi dan rapi.Inilah prinsip yang dibangun anik sudiarti,kepala sekolah SMK PP Tegal Ampel Bondowoso.Untuk merubah mindset siswanya tersebut,dia menerapkan kegiatan zero sampah.caranya,mulai guru,satpam,pegawai sekolah,siswa sampai kepala sekolah harus menjaga kebersihan.Karena itu,dia sampai menjadi juara Kepsek SMK Berwawasan lingkungan tingkat provinsi Jatim.

WAWAN DWI SISWANTO

LOBI
atau ruang tunggu SMK pertanian pembangunan Negeri(PPN)tak seperti sekolah pada umumnya.Disana ada ruang resepsionis layaknya hotel atau pun perkantoran.Jika diperhatikan,yang membedakan adalah guru dan staf tak mengenakan sepatu dan hanya memakai kaos kaki.sepatunya pun terlihat di pintu masuk lobi yang berjajar rapi."gak usah dilepas,pakai saja tidak apa-apa.Sepatunya juga tidak kotor tidak dari kebun,"terang Anik Sudiarti kepsek SMK PPN Tegal Ampel itu kepada Jawa Pos Radar Ijen.



Sudah Dimulai Sejak 2013


Siapapun yang berkunjung ke sekolah itu,akan merasa nyaman.Wajar saja,hal itu karna perjuangannya sejak 2013 menanamkan kebersihan di SMK PPN Tegal ampel.Karena kerja kerasnya itu,dia mendapatkan apresiasi dari Dinas Pendidikan Provinsi Jatim.Dia mendapatkan predikat juara satu sebagai kepsek SMK Berwawasan lingkungan Tingkat Jatim.Predikat itu diraihnya melalui seleksi.Dia menjadi wakil Bondowoso.Sebagai wakil Bondowoso,dia membuat portofolio,wawancara dan presentasi pada 28-30 Agustus lalu.hasilnya pun memukau,Anik masuk lima besar dan akhirnya tim provinsi melakukan penilaian lapangan.akhirnya kepala sekolah perempuan ini pun jadi jawara."Pengumuman hari jumat,11 November kemarin,"terangnya.Menurut,sebuah karya tulis saya yakni membangun kemandirian terhadap kecintaan lingkungan bebasis KPMP(keteladanan,pembiasaan,motivasi dan penyadaran)inilah yang dibawa Anik dalam lomba tersebut.subtansi karya tulis itu adalah penanaman karakter cinta lingkungan.tak hanya untuk siswa,tapi juga guru serta seluruh pegawai sekolah.ide tersebut berawal saat Anik menjabat sebagai Kepsek 2013 lalu.'Dulu itu kotor,banyak sampah plastik,'ujarnya.sehingga pada awal menjabat,dia punya program'nyabu'dan'nyarka'Nyabu itu cari bujeng atau pun puntung rokok dan Nyarka itu nyari sarka atau sampah.dan setiap jumat ada kegiatan jumat bersih,"terangnya.Program Nyabu dan Nyarka itu diterapkan terus menurus.pelaksanaan tidak hanya murid tetapi juga seluruh guru termasuk Anik sendiri.anik berpendapat,jika dia ikut Nyarka dan nyabu serta guru-guru pun ikut,setidaknya memberikan keteladanan.Karena terus menerus dilakukan,Kata Anik,akhirnya menjadi kebiasaan.bahkan,setiap pagi guru berangkat lebih awal dan ikut nyapu-nyapu."luas SMK PPN ini hampir satu hektar.Petugas kebersihan hanya dua orang saja,tentu tak mungkin bisa membersihkan semua.Sehingga,saya beri arahan kebersihan itu tugas bersama.Jika lihat kotor atau ada sampah segera bersihkan,tak usah tunggu petugas kebersihan,"ujarnya.Jadi di sini,semua ikut menjaga kebersihan dan ikut bersih-bersih termasuk satpam sekalipun.sebagai memotivasi,Anik pun mengadakan lomba kebersihan kelas dan memberikan penghargaan setiap upacara bendera.Dari sana akhirnya ada motivasi dan penyadaran."sekarang tanpa disuruh,ruangan bersih dan sekolah bersih ini membawa kenyamanan.Kerja enak,kejar pun juga enak,"ujarnya.Alumnus Universitas Jember(Unej)tersebut mengaku bersih-bersih ini sebetulnya ingin merubah pemikiran banyak orang yang menganggap menjadi petani itu kotor,becek,bau,dan pakaianya compang camping.tapi menjadi petani ini bersih,wangi,rapi dan tentunya keren.sehingga,ingin muridnya itu merasa bangga jadi petani.Cara seperti ini bisa menjadi jawaban minimnya anak muda yang menjadi petani.padahal sebagai negara agraris,pertanian adalah penopang kehidupan masyarakat luas.prestasi Anik menjadi Kepsek pun tak hanya kali ini saja.Pada 2015 kemarin,dia pernah menjadi runner up Kepsek berprestasi tingkat jatim.dia berharap berwawasan lingkungan ini tak hanya untuk dia saja ataupun diterapkan di sekolah saja saja.tapi di terapkan di lingkungan rumah,dan pelayanan publik seperti alun-alun.Mengatasi tak ada tempat sampah,anik pun mengatakan jadikan saku baju atau celana mu sebagai tempat sampah sementara.(wah)

Sumber:Jawa Pos Radar ijen 24 November 2016
Ditulis kembali :(AF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar