Selasa, 21 Februari 2017

Melihat Aktivitas Komunitas My Trip My Adventure Bondowoso

Ajari Warga Upload Destinasi Wisata ke Media Sosial


    SEMANGAT 'mbolang' ataupun berpetualang tengah menggelora di kalangan anak-anak muda Bondowoso. BAhkan ada yang membentuk komunitas My trip My Adventure (MTMA). TAk hanya berpetualang, namun ada hal yang diperbuat untuk wisata Bondowoso.

WAWAN DWI SISWANTO
    WISATA Pesona Patirana 28 atau yang lebih keren di sebut P-28 makin banyak pengunjung. Mereka datang tak hanya berkelompok, ada yang berdua, satu keluarga ada juga satu instansi pemerintahan ataupun swasta. BAgi warga Dusun Patirana, Desa Wonosari, Grujugan tentu mereka tersenyum desanya itu kian banyak pengunjung dan perjuangannya mengembangkan wisata pu tak sia-sia.
    Kebahagiaan warga Patirana pun juga disarakan pemuda yang mengenakan kaos hitam itu. Puluhan pemuda itu naik ke P28, mereka menikmati wisata perbukiitan tersebut tidak hanya dua tiga jam saja tapi mereka bermalam. LAyaknya anak muda pada umumnya, camping, bernyanyi, dan membuat perapian yang kian menghangatkan suasana. Esok harinya mereka bersiap-siap beraksi. Tak untuk pulang atau sekedar foto-foto saja tapi mereka mulai bersiap-siap melakukan penghijauan.
    Menggali tanah atau memindahkan bibit buah-buahan dari polibag untuk ditanam. "Ada durian, mangga, dan alpukat," ujarnya Tomy Sindy Wicaksono, ketuaMTMA regional Bondowoso. Untuk bibit tanaman tersebut pun juga mendapatkan bantuan dari PErhutani KPH Bondowoso.
    Dari penghijauan tersebut tidak hanya dilakukan MTMA Bondowoso asja, ada MTMA Situbondo, Jember, MTMA Explore Bondowoso, SUara RAkyat Bondowoso (SRB), tour and travel, serta pemuda desa setempat.

Awalnya Cuma Empat, Kini Anggota Capai 50 Orang

    Tujuan penghijauan di P28 ini adalah memberikan inspirasi ke anak-anak muda khususnya yang suka berpetualang di alam bebas untuk mencintai lingkungan. Karena, kenikmatan wisata alam itu adalah keasrian  dan kebersihan lingkungan. Jika, pemandangan bagus tapi tempatnya kotor juga tidak nyaman. "KAmi kan juga ingin memberikan kesan ke anak muda tidak hanya jalan-jalan saja tapi cintai lingkungan, minimal tidak buang sampah sembarangan. Aplagi minat ke wisata alam ini makin tinggi," ujarnya.
    Dia sengaja mengundang komunitas dari Jember dan Situbondo agar sekaligus mengenalkan potensi wisata Bondowoso. Apalagi, P28 termasuk wisata baru di Bondowoso. Tomy dan kawan-kawan yang waktu itu belum terbentuk MTMA Bondowoso juga turut membantu terutama promosi P28. "Kalau MTMA Bondowoso ini resminya Oktober tahun kemarin," terangnya. Berkaca dari pengalaman mengembangkan wisata perbukitan wisata perbukitan SJ - 88 di Jelbuk, Jember, Tomy yakin P-28 juga bisa hits apalagi namanya juga mudah diingat seperti seperti SJ-88.
    Prinsip dalam promosi wisata yang diterapkannya, tidak memakai satu orang ahli. Tapi makin banyak orang, dan mengoptimalkan pemuda setempat atau pengelolah. "Jadi awal-awal P-28 itu juga mengajarkan pemuda sana untuk membuat akun IG dan bagaimana mengoperasikan," terangnya. Setiap ada foto atau video baru pun, Tommy mencoba repost ke MTMA luar kota dan komunitas lainnya.
    Alhasil dalam waktu sekitar tiga bulan setelah pembukaan P-28 Agustus kemarin, mulai ramai. "Saya rasa hitnya P28 ini cepat dibandingkan SJ-88. Kalau di SJ membutuhkan sekitar bulan hits," imbuhnya.
    Sambil belajar dunia medsos juga memberikan pengarahakan cara mengambil gambar dan video bagus. Serta setiap ada pengunjung pun di foto atau video sebagai kenang-kenangan. Dikomuntasikan dan dimintai IG-nya. Dari sana repostnya kan maikn tinggi, jadi P28 makin dikenal," imbuhnya. Kini anggota mencapai sekitar 50 orang yang awalanya hanya empat orang saja dan siap menebar jiwa petulang, promosi potensi Bondowoso dan tetap mencintai lingkungan. (wah)


Sumber : Jawa Pos Radar Ijen 01 Februari 2017
Ditulis Kemabali Oleh : (IS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar