Ingin Cerita Masa silam Ada Bukti Fisiknya
MENJADI kolektor benda kuno nan antik memang menjanjikan karena semakin lama semakin mahal.Tapi bagi Abdul Hadi menjadi kolektor itu bukan untuk dijual kembali tapi menjadi bukti benda alam sebuah cerita masa lampau untuk anaknya termasuk dunia pendidikan.WAWAN DWI SISWANTO
MENUJU ke markas raider 514 di Petung Curahdami ada satu rumah yang menjadi daya tarik.Rumah dengan aksen benda kuno dan terdapat patung seperti kediaman orang dari bali."Memang banyak orang yang mengira rumah saya ini rumahnya orang Bali,"ujar Abdul Hadi,pemilik rumah itu.
Di ruang tamunya hiasnya serba dari kayu,tembaga dan ada pula dari keramik.Di sudut ruang tamunya pun juga ada beberapa patung terbuat dari kayu.Temboknya pun tak luput dari benda kuno.Ada lempangan dari tembaga ada pula tombak kayu dan tombak tembaga.Di etalase,Hadi menunjukkan benda dari tembaga."Ini tempatnya menaruh daun sirih untuk nginang.Jadi orang tua dulu ngemilnya nginang,"terangnya.
Hadi pun juga baru mendapatkan benda kuno dari rumah sakit .Benda yang terbuat dari logam dan ada lampu seperti petromak,tersebut adalah oksigen."Sebelum modern ini dulu alat penyuplai oksigen sebelum ada tabung oksigen.Tapi gak tahu cara pakainya bagaimana,"terangnya,Hadi mendapatkan itu pun dari orang Jember.
Sering Dikunjungi Anak-anak TK
Pria 38 tahun ini mengaku menyukai barang antik dan kuno tersebut sejak masih bujangan dulu."Mulai suka itu mungkin tahun 1990-an,"ungakapnya.Saat bergelut di dunia bisnis barang antik tahun tersebut dia menjual hingga ke Bali."Buat terompet sangkala,laku keras di Bali,"ungkapnya.
Rasa cintanya sebenarnya tidak sebatas untuk bisnis,tapi mengingatkan dia pada saat kecil dulu.Saat orang tuanya bercerita tentang sejarah atau masa lampau Bondowoso itu seperti apa Hadi kecil merasa tak puas."Hanaya cerita saja,katanya ada tombak tapi dirumah tak punya tombak.Ya kurang yakin saja dulu cerita masa lampau itu seperti apa,"terangnya.
Dari sanalah,Hadi terus mengumpulkan barang-barang kuno dan antik tersebut.Tentu tujuannya agak anak cucunya nanti tidak seperti dirinya yang selalu penasaran dengan cerita masa lampau."Kalau mau cerita ada barangnya ini kan enak,rasanya puas,"jelas alumnus MA Nurul Jadid itu.
Rumah Hadi yang berada di Taman Krocok pun tak jarang dikunjungi murid TK untuk tahu benda-benda kuno."Di rumah Taman Krocok lebih banyak lagi,biasanya anak TK kesana Kebetulan saya juga kepala sekolah di TK,"terangnya.
Tak jarang masyarakat Bondowoso yang punya barang antik seperti tombak datang ke rumahnya dan menjualnya."Rata-rata anak muda itu ambil barang kuno orang tuanya dujual kesini,"ujarnya.Bagi dia terpenting barang tersebut diselamatkan tidak dijual ke luar kota.Tak jarang pula Hadi juga tertipu.
"Sekarang orang-orang desa sudah pintar,agar kayu seperti kayu kuno terlebih dahulu di rendam.Tapi beberapa hari atau kena panas pecah,"imbuhnya.Bahkan,ada juga yang menjual patung abal-abal.Bukan adari kayu atau batu tapi dari lilin."Kena sinar matahari leleh,"tambahnya.Patung tersebut dari lilin itu sengaja di tempatkan di teras,agar saat penjualannya datang lagi bisa menunjukkan barangnya yang dijual itu.(wah)
Sumber:Jawa Pos Radar Ijen 8 Februari 2017
Ditulis Kembali:AF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar